Dinobatkannya Prof Bambang Yuniarto Sebagai Guru Besar, Ini Kata Rektor IAIN Cirebon
Rabu, 22 Januari 2020
Edit
FOKUS CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon menobatkan satu-satunya guru besar yang ada di wilayah III Cirebon di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kewarganegeraan. Yakni Prof.Dr.H.Bambang Yuniarto M.Si yang meraih gelar profesor setelah melewati proses panjangnya sejak 2011 lalu dan pada 1 Desember 2019 kemarin gelar tersebut berhasil disandangnya.
Rektor IAIN SNJ Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg merasa bangga dan bahagia dengan gelar tertinggi yang disandang Bambang Yuniarto sebagai guru besar di IAIN SNJ Cirebon.
"Saya sebagai saksi sejarah, sejak 2011, waktu itu saya masih menjabat Warek hingga memimpin lembaga IAIN, Pak Bambang termasuk sosok yang gigih untuk bisa meraih gelar tertinggi tersebut, dan atas nama lembaga kami mengucapkan selamat dan kami semua bangga dan bahagia dengan keberhasilan ini," ucap Sumanta, Rabu (22/1/2020).
H.Sumanta juga menyebut bahwa ini adalah bagian dari program akselerasi lembaga. Di mana lembaga bisa mensuport, mendukung para tenaga pendidik untuk bisa meraih prestasi akademik, atau fungsional akademik sehingga sampai pada puncak yang tertinggi yakni profesor dan guru besar.
"Jadi ini adalah bagian dari harapan dan cita-cita lembaga, dan tentu saja ini berimplikasi terhadap status Perguruan Tinggi kita, terutama bagi semua Prodi sudah harus memiliki profesor. Jadi guru besar itu bagian yang tidak terpisahkan dari identitas lembaga, tidak bisa dilepaskan dari parameter perkembangan akademik sebuah lembaga," ucapnya.
Maka dari itu, kata Sumanta, ini adalah ukuran dan menjadikan kita itu percaya diri untuk cita-cita yang berikutnya yakni akan alih status bertransformasi menjadi Universitas.
"Tambahan guru besar ini, ibarat dalam tubuh itu adalah gizi dan vitamin yang menyegarkan tubuh kita, dan munculnya Pak Bambang yang sebelumnya Ibu Ety, itu kita optimis menatap masa depan, karena Pak Bambang ini, membawa inspirasi bagi kita insan akademik di IAIN SNJ Cirebon," katanya.
Kemudian, lanjut Sumanta, tenaga tenaga doktor juga terus bertambah, sekarang sudah ada 77 doktor. Ini adalah jumlah yang cukup fantastis bagi lembaga.
"Saya yakin untuk bertransformasi bagi pengembangan lembaga kita sangat terbuka dengan dukungan tiga variabel, satu adalah variabel akademik dengan munculnya profesor dan doktor, kedua variabel perluasan akses, dimana kita mendapatkan pengahargaan kemarin dari seluruh IAIN di Indonesia dan animo masyarakat terhadap perguruan tinggi kita sangat tinggi hingga mencapai 22.000 pendaftar dan ketiga adalah infrastruktur yang bangunannya sudah sangat refresentatif dan modern dan di tahun 2020 ini kita bisa berkompetisi dengan perguruan tinggi lain termasuk dengan UIN di Bandung, Jawa Barat," tandasnya. (din)