IAIN Batusangkar Sumatra Barat Buka Kerjasama Dengan IAIN Cirebon
Senin, 09 Maret 2020
Edit
PERJUANGAN, FC - Kunjungan IAIN Batusangkar, Sumatra Barat ke IAIN Syekh Nurjati (SNJ) Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/3/2020) mendapat sambutan hangat dari seluruh pimpinan IAIN SNJ Cirebon. Kunjungan ini dalam rangka penandatangan nota kesepahaman antar kedua perguruan tinggi negeri.
Dalam diskusi di ruang Rektorat IAIN SNJ Cirebon, Lantai 3, Rektor IAIN SNJ Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menyampaikan bahwa pada kedua perguruan tinggi ini ada kesamaan yakni sama-sama tengah berjuang untuk transformasi dari IAIN ke UIN.
Selain itu, kata Sumanta, pada pertemuan ini juga dimungkinkan ada banyak informasi dari kedua perguruan tinggi yang juga bisa dikerjasamakan.
Terkait IAIN Cirebon, Sumanta juga menjelaskan sedikit perjalanan sejarah pendidikan yang digagas Syekh Nurjati hingga banyak mahasiswa luar negeri yang datang ke Cirebon saat itu.
"Atas nama jajaran pimpinan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, kami mengucapkan terimakasih atas kunjungan ini dan memang kami memiliki kesamaan terkait misi transformasi ke UIN juga kesamaan lainnya dan ini bisa kita bangun melalui kerjasama," paparnya.
Sumanta juga menjelaskan, penandatangan nota kesepahaman ini dapat dijadikan sarana untuk sharing berbagai informasi dari kedua kampus.
"Baik IAIN Syekh Nurjati Cirebon maupun IAIN Batusangkar sama-sama tengah berupaya untuk bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)," kata Sumanta.
Dari pertemuan ini, Sumanta berharap nota kesepahaman bisa dibreakdown oleh fakultas dan lembaga, salahsatunya dengan melakukan pertukaran dosen atau berbagai hal lainnya untuk peningkatan mutu semua unit di kedua kampus.
"Dengan penandatangan kerja sama ini tentu kita saling mendapatkan program-program yang infotif untuk pengembangan ekonomi syariah. Seperti halnya zakat, infaq, sodaqoh yang telah dilakukan IAIN Batusangkar," tuturnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Batusangkar, Dr H Kasmuri MA menjelaskan, jika kampus yang dipimpinnya saat ini memiliki 4 mahasiswa luar negeri, yakni dari negara Kamboja. Karena saat ini umat Islam di negara tersebut memang tengah membutuhkan bantuan, khususnya perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Terkait MoU ini, Kasmuri menjelaskan, bahwa dari kerjasama kedua perguruan tinggi banyak yang bisa dikembangkan, baik itu di bidang pendidikan, tukar menukar dosen, maupun penulisan jurnal, dan lain sebagainya.
"Saya melihat IAIN Cirebon juga kemajuannya sangat pesat, banyak akreditasinya dan kemajuan jumlah mahasiswanya sangat pesat yang mungkin bisa ditiru IAIN Batusangkar. Melalui kerja sama ini mungkin ada yang bisa ditiru IAIN Cirebon dari IAIN Batusangkar, maupun IAIN Batusangkar meniru IAIN Cirebon. Dari kerja sama yang urgen untuk dilaksanakan mungkin tukar menukar dosen dan KKN mahasiswa," paparnya.
Kasmuri juga mengajak Rektor IAIN Cirebon untuk membuka mahasiswa luar negeri, seperti dari Negara Kamboja, yang selama ini sudah menjadi mahasiswa IAIN Batusangkar dan biaya sepenuhnya ditanggung Batusangkar.
"Jika pak rektor berminat, kami bisa membantu untuk membuka komunikasi ini," kata Kasmuri, Rektor IAIN Batusangkar mengajak Rektor IAIN Cirebon untuk menerima mahasiswa luar negeri. (din)