Rektor IAIN SNJ Cirebon : Tahun 2030 -2034 IAIN Cirebon Siap Melahirkan Universitas Yang Berfase Teaching Dan Risert
Senin, 21 September 2020
Edit
FOKUS CIREBON - Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg di kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2020 menyatakan, untuk menuju generasi unggul sudah dilakukan sejak periode pertama kepemimpinannya hingga nanti masuk pada fase penguatan daya saing global, yakni pada tahun 2030-2034, di mana UIN Cirebon nanti menjadi destinsasi keislaman dunia.
Kegiatan PBAK yang digelar secara online di ruang Auditorium FITK IAIN SNJ Cirebon di lantai 5, juga diikuti bersama sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama RI juga bersama Menteri Agama RI Fachrul Ramzi.
Dalam sambutannya, Sumanta mengawali dengan mengucapkan selamat dan mengapresiasi yang setinggi tingginya kepada seluruh staekholder yang telah memberikan kepercayaan dan ikut mendukung terhadap keberlanjutan pendidikan di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada selsuruh civitas akademika atas berbagai dukungan hingga kegiatan ini terwujud.
Kendati demikian, Sumanta turut merasa prihatin dengan pelaksanaan PBAK tahun ini yang dilaksanakan tidak sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Di mana pada tahun sebelumnya, bisa kita rasakan bagaimana ta'aruf, bagaimana kegiatan itu bisa dilaksanakan dengan terbuka dan bertatap muka yang berbeda dengan tahun sekarang.
Terkait soal generasi unggul, Sumanta berpandangan, bahwa dalam mewujudkan generasi unggul, itu terbagi menjadi dua, yakni unggul dalam bidang keilmuan dan unggul dalam bidang keislaman.
"Dalam hal ini, mahasiswa tidak hanya dituntut, hanya untuk di bidang keilmuan saja tetapi juga pada bagian akhlakul karimah," ucapanya.
Sumanta juga menjelaskan dalam mewujudkan generasi unggul, pihaknya sudah memulai dari sisi pengembangan, yakni dimulai dari fase sebelumnya adalah periode kepemimpinan pertama yang mengambil penguatan internal lembaga, yakni pada sisi akademik dan sisi daya dukung akademik.
Kemudiian pada tahun 2020/2004, lanjut Sumanta, mengambil sisi penjaminan mutu. Kemudian pada tahun 2025/2029 penguatan regional, dan pada tahun 2030 hingga 2034 masuk pada penguatan daya saing global, yakni untuk melahirkan universitas yang berfase teaching and risert.
Diakhiir sambutannya, Sumanta mengajak kepaada seluruh mahasiswa yang mengikuti PBAK untuk mengikuti perkuliahan-perkuliahan reguler, termasuk organisasi intra kampus.
"Tentu ini untuk mengasah dan memberikan kontribusi bagi wawasan, baik melalui Dema, Sema dan organiasi intra lainnya," ucapnya saat menutup pembukaan kegiatan PBAK tahun 2020, Senin, (21/9/2020).
Usai sambutan Rektor IAIN SNJ Cirebon, acara kemudian dilanjutkan dengan orasi kemahasiswaan.
Jajang Kartawijaya, Ketua DEMA IAIN SNJ Cirebon dengan semangat tinggi menyampaikan bahwa eksistensi mahasiswa sangat ditentukan oleh bagaimana mahasiswa itu mampu menemukan identitas dan jati dirinya.
Fase-fase ini akan berkembang sejalan dengan perkembangannya di kampus nanti. "Ya, kualitas mahasiswa itu sangat ditentukan oleh identitas dirinya, hingga pengetahuan, belajar dan berirganisasii mampu menjadikan identitas itu menjadi jatidiri mahasiswa, tentunya mahasiswa yang unggul," paparnya. (din)