Menteri Agama RI, Sambut Baik PBAK Wabinar Gelombang II 2020 Fakultas UAD IAIN Cirebon Dalam Wujudkan Generasi Unggul
Kamis, 01 Oktober 2020
Edit
FOKUS CIREBON, FC - Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Gelombang II, Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah IAIN SNJ Cirebon mengusung tema "Mewujudkan Generasi Unggul" disambut baik oleh Menteri Agama Republik Indonesia bersama jajaranya, Kamis, (01/10/2020), di ruang Auditorium FUAD, lantai 4, kampus setempat.
Kegiatan tingkat fakultas ini diikuti sebanyak 169 mahasiswa baru dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Dr H Ilman Nafia, MAg mewakili Rektor IAIN SNJ Cirebon yang berhalangan hadir.
Warek III dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di kampus IAIN Cirebon dan mengikuti kegiatan PBAK Gelombang II 2020, FUAD IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Warek III juga menyampaikan kepada seluruh mahasiswa baru bahwa sangat tepat memilih IAIN Cirebon sebagai tempat belajar, karena memang kampus ini bertujuan ingin mewujudkan generasi unggul.
Hal ini sesuai dengan dua kata kunci yang juga dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, tentang mewujudkan generasi unggul.
"Seluruh pimpinan sudah mempersiapkan FUAD menjadi file project, di mana beberapa kelas yang ada bertingkat internasional,," kata Ilman.
Warek III juga memuji tim kreaor, tutor dan fasilitator termasuk tim IT (Humas IAIN Cirebon) yang sudah bekerja baik hingga sejumlah kegiatan virtual berjalan sukses dan baik.
Ketua Umum Dema Fakultas Ushuludin IAIN SNJ Cirebon, Anton Ahyari, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan PBAK yang kedua Fakultas Ushuludin.
"Pada kegiatan ini ada 169 mahasiswa yang diterima SPMB gelombang dua dari 7 jurusan yang ada di fakultas FUAD. Yakni ilmu Hadist, BKI, Tafsir Quran, KPI, PMI, Filsafat Islam, Sastra Arab," paparnya.
Tema mewujudkan generasi unggul, kata Anton, menjadi judul untuk mengembangkan ke mahasiswa baru di pandemi Covid 19, yang dikembangkan dalam hal pendidikan, bukan berarti mahasiswa luntur karena pandemi, justru adanya ini bisa membawa gairah untuk tetap semangat belajar walau sistem daring.
"Harapan yang diinginkan adalah semoga dengan adanya PBAK ini tidak mengurangi obsesi belajar dalam situasi apapun, akan tetapi adanya pandemi ini bisa membawa keberkahan untuk kita semua untuk menjalankan berbagai aktivitas," ujarnya.
Sedangkan Ketua Dema Institut, Jajang Hermawan, dalam sambutannya juga mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru dalam PBAK 2020 di Fakultas UAD IAIN Cirebon.
Jajang menjelaskan, 169 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan PBAK gelombang II ini, bertujuan untuk mencetak mahasiswa unggul, pemuda unggul dan bisa menjadi jembatan bagi masa depan mendatang.
Imam Bashori MAg, Kasubit Kementerian Agama RI, mengungkapkan pilihan menjadi mahasiwa FUAD adalah sangat tepat karena PTKI itu wajah Indonesia.
"Menjadi mahasiswa berati menjadi kaum intelektual, baik itu cara mengkritisinya maupun cara berpikirnya. Maka orang yang memiliki drajat yang baik adalah mereka yang memiliki empati dan ahlakul yang baik," ucapnya.
Menurutnya IAIN ingin menghantarkan mahasiswa menjadi orang yang berkarakter dan memiliki kecerdasan dan intelktual yang baik. Termasuk kecerdasan spiritual yang tinggi.
"Jadilah mahasiawa yang cerdas emosional, cerdas intelektual dan cerdas spiritual. Ini yang akan melahirkan karakter yang berakhlakul karimah, karena mampu bekerjasama dengan orang lain dan selalu memiliki rasa empati yang tinggi," katanya.
Sementara itu, Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, menyatakan pihaknya mengaku jika kegiatan ini menjadi sebuah kebanggan karena pihaknya bisa bersilaturrahmi dengan seluruh mahasiawa baru IAIN Cirebon.
"Harapan PTKI adalah menjadi mahasiswa berkarakter akhlakul karimah, dan kita harus siap menghadapai Indonesia emas dan revolusi industri 4.0. Kemudian orang terpelajar adalah pemilik masa lalu dan orang yang mau terus belajar adalah orang yang akan memiliki masa depan," ujarnya.
Ingat untuk menjadi intelektual kata Dirjen Pendis, tidak menjadi menara gading tetapi mampu menerangi dan menjadi cahaya bagi kegelalapan.
Hal yang sama dinyatakan oleh Menteri Agama RI, Fakhru Rozi, bahwa menjadi mahasiwa adalah suatu kebanggaan, bukan saja karena dekat dengan keserjanaan ataupun status sosial.
Selain itu, lanjut Menteri Agama, mahasiswa harus peka munculnya transnasional dan ancaman bagi NKRI, akibat pemahaman keagamaan yang kurang moderat dan cenderung anarkis.
"Misi kebangsaan dan keagamaan ini penting dan siapapun yang akan menggangu keberlangsungan NKRI maka mahasiawa PTKI harus siap menjadi garda terdepan, dan profil lulusan PTKI adalah yang mereka yang mencintai agama dan negara Indonesia dalam satu tarikan nafas," jelasnya.
Kegiatan PBAK ini diikuti oleh Dekan Fakuktas FUAD, Dr Hajam MAg, Wadek III bidang kemahasiswaan FUAD, Dr Anwar Sanusi MAg, Warek III, Dr H Ilman Nafia MAg, serta jajaran pimpinan FUAD IAIN SNJ lainnya, juga Menteri Agama RI dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama RI. (din)