International Office and Partnership, Bisa Menjadi Jendela Internasionalisasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Senin, 29 Maret 2021
Edit
Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTKIN di Bandung, Senin (29/3/2021).
FOKUS CIREBON, FC - Melalui kerjasama Internasional Office and Partnership (IOP), IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan menjadi destinasi pendidikan Islam dunia. Hal itu ditegaskan Warek III, Dr H Ilman Nafi'a M.Ag pada kegiatan rapat koordinasi Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTKIN, bertempat di Bandung, Senin (29/03/2021).
"IOP ini bisa menjadi jendela internasionalisasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon jika seluruh elemen civitas akademika lembaga mempunyai sinergitas kerja, kompetensi dan integritas yang kuat," katanya.
Menueutnya, menyongsong transformasi IAIN menjadi UIN Syekh Nurjati Cirebon dengan mandat khusus sebagai Cyber Islamic University, sangat membutuhkan energi positif dan kuat dari seluruh civitas akademika.
Ada beberapa pendekatan untuk menciptakan kondisi itu, pertama, dikondisikan (by design), bahwa seluruh civitas akademika dipersiapkan dilatih untuk menyongsong kerja besar transformasi dengan mandat khusus, baik iti dosen, mahasiswa, karyawan, satpam dan bahkan OB-nya.
Kedua, pendekatan natural (alami), bahwa transformasi dengan mandat khusus itu akan membutuhkan orang-orang yang mempunyai energi dan kompetensi lebih, maka secara alami mereka yang tidak mempunyai kelebihan itu akan terpinggirkan dan tertinggal, dalam seluruh aspek kerja.
Sementara Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTKIN, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Internasional Office PTKIN seluruh Indonesia beserta dekan, kepala biro, koordinator di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Menurutnya, tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatakan wawasan, kualitas kelembagaan dan kerjasama bagi wakil rektor bidang kerjasama dan International Office.
Adapun narasumber yang hadir Prof. Dr. H. M. Ali Ramdhani, S.TP., MT (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag), Prof. Dr. Suyitno, M.Ag (Direktur PTKI), Drs. M. Mudhofir, M.Si (Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemenag), Prof. Dr. Ardi Marwan (Atikbud Berlin Jerman), Prof. Achmad Ubaidillah, MA.Ph.D (Atikbud Riyadh), Prof. Dr. Bambang Suryadi (Atikbud KBRI Cairo Mesir), Ahmad Fachmi Sulthon (Counsellor KBRI Alger), Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., Ph.D (Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Dirjen Pendis) tampil menjadi narasumber acara Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTKIN ini.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Dirjen Pendis, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., Ph.D menyampaikan bahwa esensi dari forum ini dalam rangka memperkuat kerjasama PTKIN, tidak hanya di dalam negeri, tapi luar negeri, terutama atas kehadiran KMA No 40 tentang kolaborasi luar negeri, pertukaran dosen, mahasiswa.
"Ini harus menjadi momentum IO, untuk menjadikan PTKIN sebagai destinasi pendidikan Islam dunia," ungkapnya.
Keberadaan mahasiswa luar negeri diharapkan menjadi duta ambassador untuk destinasi pendidikan Islam dunia. Dan hal ini membutuhkan pelayanan yang baik.
Untuk itu, starting point untuk melakukan kolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam harus dilakukan secara sinergis, berkolaborasi.
Semantara itu, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si dalam sambutan pembukaan menegaskan, bahwa menjadikan PTKIN sebagai destinasi pendidikan Islam dunia harus dimulai dari peningkatan, penguatan bidang kerjasama dan kelembagaan di dalam dan luar negeri.
Dari forum ini, melalui bidang kerjasama dan International Office, PTKIN akan terlibat aktif untuk menciptakan perdamaian dunia melalui pendidikan yang berbasis pada prinsip-prinsip moderasi beragama yang ada di kampus Islam.
Menurutnya, dengan memiliki komitmen bersama untuk sama-sama bekerja dan melakukan kerjasama kehadiran PTKIN harus menjadi solusi atas ketertinggalan pendidikan di dunia Islam. (din)