Tangani 10 Ribu Lebih Rutilahu, Bupati Cirebon Ajak Warga Bantu Pemda dengan Menitipkan Zakatnya di Baznas
Kamis, 04 Maret 2021
Edit
Baca Juga:
- Warga Manara RW 008 KBK Gelar Shalat Tarawih Terakhir dengan Haru dan Syukur
- KABUPATEN CIREBON — Menjelang puncak arus mudik, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon bersama Polresta dan Kodim melakukan pengecekan kesiapan pos pengamanan (Pospam) di wilayah Losari, perbatasan Cirebon dengan Jawa Tengah. Bupati Cirebon Imron, yang turut hadir dalam pengecekan tersebut, memastikan bahwa arus lalu lintas di jalur Pantura masih terpantau lancar. “Kami hari ini mengecek pospam di perbatasan Cirebon dan Jawa Tengah. Dari hasil pengecekan, jalur Pantura masih lancar karena memang ini jalan utama mudik,” ujarnya. Selasa (25/3/2025). Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi lonjakan kendaraan yang diprediksi akan terjadi pada Jumat mendatang (27/3/2025). “Kami perkirakan puncaknya hari Jumat. Tapi semua sudah siap, termasuk pelayanan kesehatan bagi pemudik yang mungkin mengalami gangguan kesehatan di perjalanan,” tambahnya. Selain pengaturan lalu lintas, pemerintah daerah bersama aparat keamanan juga memastikan kesiapan fasilitas bagi pemudik, termasuk layanan kesehatan. “Di pospam ini, selain pengamanan lalu lintas, juga tersedia layanan kesehatan bagi pemudik yang membutuhkan. Jadi, jika ada pemudik yang mengalami gangguan kesehatan di perjalanan, bisa langsung mendapatkan pertolongan di sini,” jelas Imron. Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, menyampaikan bahwa dari hasil pemantauan, lalu lintas di beberapa titik strategis masih dalam kondisi normal. “Kami tadi melakukan pengecekan ke jalur-jalur utama, dan saat ini masih terlihat lengang. Di jalur tol, kecepatan kendaraan masih bisa mencapai 100 km per jam,” kata Sumarni. “Sementara di jalur arteri juga masih terpantau lancar. Hanya di kawasan Weru yang terpantau sedikit padat berdasarkan peta lalu lintas,” jelasnya. Untuk mengantisipasi kepadatan, pihak kepolisian telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas. “Tim kami sudah melakukan penarikan dan pengaturan agar arus tetap lancar, terutama saat volume kendaraan meningkat di jam-jam tertentu,” imbuhnya. Dari data yang dihimpun, sejak pukul 08.00 hingga 09.00 pagi tadi, sekitar 2.100 kendaraan tercatat melintasi jalur tol. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 27 dan 28 Maret, seiring dengan semakin mendekatnya Hari Raya Idulfitri. Dengan kondisi lalu lintas yang masih relatif lancar, para pemudik diimbau tetap waspada dan menjaga kondisi fisik selama perjalanan. “Kami harap masyarakat yang mudik tetap berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan manfaatkan pos pelayanan yang sudah kami sediakan jika mengalami kendala di perjalanan,” tutup Sumarni.
- Prof. Rokhmin & SMSI Kab. Cirebon Bagi Takjil, Langsung Diserbu Puluhan Warga
Bupati Cirebon, Drs H Imron M.Ag meresmikan rumah tidak layak huni di Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Rumah tidak layak huni tersebut milik Asmadi yang dibangun Baznas Kabupaten Cirebon.
“Pada bulan ini Baznas Kabupaten Cirebon membangun lima unit rumah dari awal sampai jadi. Salah satunya rumah milik Asmadi warga Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan,” kata Imron.
Di Kabupaten Cirebon jumlah rumah tidak layak huni mencapai 10 ribu lebih. Menurutnya, dengan angka tersebut semuanya tidak bisa tertangani Pemkab Cirebon.
“Kami mengajak kepada masyarakat Kabupaten Cirebon yang kaya untuk membantu pemerintah daerah dengan cara menitipkan zakatnya di Baznas. Nanti zakat tersebut dikelola Baznas, salah satunya untuk perbaikan rutilahu,” ajaknya.
Ia mengungkapkan, Pemda Kabupaten Cirebon bersama Baznas sudah mendata rutilahu dan memang harus segera diberikan bantuan.
“Baru ada 500 lebih rutilahu yang namanya sudah terdata untuk mendapatkan bantuan. Ini merupakan keterbatasan Pemda Kabupaten Cirebon karena dibandingkan 10 ribu lebihnya kita masih kekurangan dana,” terang Imron.
Namun demikian, kata Imron, selain bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, bantuan untuk Rutilahu sendiri bisa didapat dari pemerintah desa.
“Bantuan rutilahu bisa dari pemdes dengan menggunakan Dana Desa. Akan tetapi pemerintah desa harus melakukan koordinasi atau musyawarah desa bahwa anggaran desa dipakai untuk membangun rumah yang tidak layak huni,” ungkap Imron.
Imron mengatakan, ada dua desa di Kecamatan Pasaleman dan Ciledug yang mengajukan untuk rehab masjid.
“Untuk rehab masjid, Pemkab Cirebon menyetujui untuk memberikan bantuan. Saya berharap dana tersebut harus dipakai untuk kepentingan masyarakat tetapi dengan cara musyawarah desa dan lapor ke pak camat terlebih dahulu,” ujarnya.
Sementara itu, kepala Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan, Saleh mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dan Baznas yang telah membantu membangun rumah milik warganya.
“Terimakasih Pak Bupati Imron dan Kepala Baznas yang sudah meresmikan rumah tidak layak huni milik warga kami. Rumah ini dibangun dari mulai awal sampai jadi oleh Pemda Kabupaten Cirebon dan Baznas,” katanya. (Nur)
Rumah tidak layak huni tersebut milik Asmadi yang dibangun Baznas Kabupaten Cirebon.
“Pada bulan ini Baznas Kabupaten Cirebon membangun lima unit rumah dari awal sampai jadi. Salah satunya rumah milik Asmadi warga Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan,” kata Imron.
Di Kabupaten Cirebon jumlah rumah tidak layak huni mencapai 10 ribu lebih. Menurutnya, dengan angka tersebut semuanya tidak bisa tertangani Pemkab Cirebon.
“Kami mengajak kepada masyarakat Kabupaten Cirebon yang kaya untuk membantu pemerintah daerah dengan cara menitipkan zakatnya di Baznas. Nanti zakat tersebut dikelola Baznas, salah satunya untuk perbaikan rutilahu,” ajaknya.
Ia mengungkapkan, Pemda Kabupaten Cirebon bersama Baznas sudah mendata rutilahu dan memang harus segera diberikan bantuan.
“Baru ada 500 lebih rutilahu yang namanya sudah terdata untuk mendapatkan bantuan. Ini merupakan keterbatasan Pemda Kabupaten Cirebon karena dibandingkan 10 ribu lebihnya kita masih kekurangan dana,” terang Imron.
Namun demikian, kata Imron, selain bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, bantuan untuk Rutilahu sendiri bisa didapat dari pemerintah desa.
“Bantuan rutilahu bisa dari pemdes dengan menggunakan Dana Desa. Akan tetapi pemerintah desa harus melakukan koordinasi atau musyawarah desa bahwa anggaran desa dipakai untuk membangun rumah yang tidak layak huni,” ungkap Imron.
Imron mengatakan, ada dua desa di Kecamatan Pasaleman dan Ciledug yang mengajukan untuk rehab masjid.
“Untuk rehab masjid, Pemkab Cirebon menyetujui untuk memberikan bantuan. Saya berharap dana tersebut harus dipakai untuk kepentingan masyarakat tetapi dengan cara musyawarah desa dan lapor ke pak camat terlebih dahulu,” ujarnya.
Sementara itu, kepala Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan, Saleh mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dan Baznas yang telah membantu membangun rumah milik warganya.
“Terimakasih Pak Bupati Imron dan Kepala Baznas yang sudah meresmikan rumah tidak layak huni milik warga kami. Rumah ini dibangun dari mulai awal sampai jadi oleh Pemda Kabupaten Cirebon dan Baznas,” katanya. (Nur)