Pemkot Cirebon Sambut Hadirnya Kapal Riset Canggih Korea Selatan di Perairan Cirebon Kerjasama
FOKUS CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon sambut hadirnya kapal riset canggih kerja sama Indonesia-Korea Selatan di perairan Cirebon. Dengan pemetaan di perairan Cirebon, pembangunan di wilayah pesisir dapat lebih terencana dengan baik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., usai menghadiri kunjungan kerja Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea, Moon Seong-Hyeok di kampus ITB Cirebon dan di Dermaga Pelindo II, Jalan Ambon, Kota Cirebon, Kamis (14/10/2021) menjelaskan Pemda Kota Cirebon sangat mengapresiasi kehadiran kapal riset “ARA” yang canggih ini.
“Kami sangat berharap kapal riset canggih ini bermanfaat untuk penataan ruang pantai dan laut yang ada di Kota Cirebon,” tutur Agus.
Terlebih, lanjut Agus, Pemda Kota Cirebon juga telah meminta agar prioritas pemetaan dilakukan di wilayah perairan Cirebon. Sehingga dapat dilihat dengan jelas kontur dan pergerakan pantai di Kota Cirebon. Melalui pemetaan ini dapat dilakukan perencanaan untuk pengembangan perairan di Cirebon.
“Walaupun pantai jadi kewenangan pemerintah pusat dan provinsi, tapi juga menjadi bagian dari pemerintahan administrasi kota. Apalagi saat ini rencana detail tata ruang (RDTR) kita juga tengah disusun,” tutur Agus.
Agus melihat terdapat sejumlah permasalahan di perairan Cirebon. Salah satunya tingkat sedimentasi yang terlalu tinggi. Sehingga akhirnya membentuk tanah-tanah timbul.
“Kita harapkan dengan riset yang akan dilakukan bisa didapatkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini,” tutur Agus.
Sementara itu Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA., Chairman Advisory Board Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) menjelaskan kedatangan Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea ini untuk melihat langsung kerjasama riset yang dilakukan dengan Indonesia.
“Salah satu kecanggihan yang dimiliki yaitu memiliki laboratorium,” ungkap Safri.
Kapal riset tersebut juga dapat melihat profil dasar laut hingga kedalaman 50 meter serta dilengkapi dengan 5 drone yang dapat memetakan daerah pantai.
“Kapal ini telah diberikan ke ITB dan akan memetakan perairan Cirebon terlebih dahulu,” tutur Safri.
Dengan mengetahui data secara detail, maka merancang kota khususnya di daerah perairan dapat dilakukan dengan baik pula.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo II, Guna Mulyana, menjelaskan mereka hanya sebagai penyedia fasilitas untuk kapal riset tersebut.
“Namun kami juga merupakan bagian dari maritim. Ini juga memberikan kontribusi buat pelabuhan Cirebon,” tutur Guna.
Keberadaan kapal riset tersebut dapat menunjukkan Pelabuhan Cirebon dapat berkembang ke arah mana.
Indonesia memiliki kerja sama riset teknologi kelautan dan perikanan dengan Korea Selatan sejak lama. Di bawah payung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan Kementerian Samudera Perikanan Republik Korea, terciptalah Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) pada 14 September 2018.
Pusat penelitian tersebut menjalankan riset bersama antara Indonesia dan Korea, program pendidikan serta pelatihan di bidang kemaritiman. (Heri)