Mahasiswa IAIN Cirebon Unjukrasa Tuntut Pencairan Dana PBAK 2022
FOKUS CIREBON, FC - Melalui bakar ban dan penyandraan kampus yang tertulis dalam isi pamflet yang mereka bawa, mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar aksi unjukrasa, Jum'at (19/8/2022).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa terhadap lembaga yang terkesan cuek terhadap keberadaan Ormawa. Salah satunya menuntut transparansi anggaran bagi persiapan pelaksanaan PBAK 2022.
"Aksi ini kami lakukan untuk menuntut adanya pencairan dana kegiatan PBAK dan kontribusi dari pihak lembaga, karena sepanjang Juli 2022 proposal kegiatan yang kami ajukan masih tertahan dan tidak ada kejelasannya," terang Fatihul Fauzi Ketua Dema Institut.
Dalam aksi ini, lanjut Fauzi, Ormawa membawa lima tuntutan yang harus diselesaikan pihak kampus. Lima tuntutan tersebut sebagai bentuk koreksi dalam rangka ikut memajukan lembaga.
Fauzi mengakui bahwa aksi yang digagas Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini melibatkan seluruh Ormawa di lingkungan kampus IAIN. Berikut Point tuntutan yang kita tuntut :
Pertama, meminta kejelasan waktu terkait perpindahan Satker PNBP ke BLU yang menghambat pengunduhan dana DIPA setiap kegiatan.
Kedua, kontribusi dan kepedulian dari pihak lembaga untuk pelaksaanaan PBAK 2022
Ketiga. SPMB gelombang 2 yang terkesan tidak siap sehingga menghambat persiapan PBAK
Keempat. Audiensi terbuka dengan mahasiswa terkait tuntutan
Kelima. Perbaiki segala akses yang menghambat.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H.Sumanta M.Ag didampingi Prof Dr H Dedi Djunaedi M.Ag, Direktur Pascasarjana, Warek 2, Dr Kartimi M.Pd dan Wakil Dekan Dr Anwar M.Pd serta Kasubag Humas H M.Arifin, menemui mahasiswa di lantai 2, gedung rektorat.
Dalam pertemuan tersebut, Sumanta mengungkapkan, pihaknya akan memanggil Warek II, Kasubag Kemahasiswaan dan Perencanaan, Kepala Biro dan Warek III untuk duduk bersama.
"Nanti saya minta juga perwakilan dari mahasiswa untuk bisa memberikan masukan secara kongkrit, karena hal semacam ini perlu tahu pimpinan-pimpinan kita bahwa mahasiswa dengan program yang sudah dicanangkan berani melakukan pengorbanan sampai ke finansial.” ungkapnya. (Rs/Dea)