Tranformasi IAIN Menjadi Universitas Diiringi Dengan Bertambahnya Jumlah Profesor
CIREBON, FC - Tranaformasi kelembagaan dari institut ke Universitas diiringi dengan terus bertambahnya jumlah Guru Besar di lingkungan civitas akademika IAIN Cirebon.
Bertambahnya jumlah Guru Besar di IAIN Cirebon dengan diangkatnya Prof Dr Hj Huriyah MPd menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di kampus setempat.
Prof Huriyah diangkat dari lektor kepala lV/C menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Cirebon terhitung sejak 1 Desember 2022 dengan angka kredit 872.
SK kenaikan pangkat Prof Huriyah menjadi guru besar ini ditetapkan di Jakarta pada 20 Desember 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim dengan nomor SK 74247/MPK.A/KP.07.01/2022.
Prof Huriyah mengaku, proses menjadi guru besar memang tidaklah mudah. Terlebih, sejak ada perubahan kebijakan pemerintah yang mengharuskan dosen yang ingin menjadi seorang guru besar atau profesor wajib menulis jurnal bereputasi.
“Maka semenjak itulah saya mengikuti konferensi atau seminar internasional dan menulis artikel dalam jurnal nasional atau jurnal internasional baik scopus maupun non scopus,” kata Prof Huriya.
Prof Huriyah mengungkapkan, kunci penerbitan Scopus adalah membangun kerja sama yang baik dengan pihak luar.
“Alhamdulillah dengan sabar menunggu satu tahun, tepatnya tanggal 1 Juli 2022, artikel saya diterbitkan dalam jurnal scopus, yakni International journal of Instruction Q1,” ujarnya.
Untuk menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Cirebon, Prof Huriyah mengirimkan tujuh prosiding internasional hasil menjadi presenter pada konferensi internasional di UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Riau, UIN Semarang, IAIN Palangkaraya, IAIN Kediri, dan Universitas Muhamadiyah Purwokerto.
“Ditambah satu jurnal Scopus Q1, dua jurnal Internasional non Scopus, satu jurnal nasional terakreditasi Dikti, dan satu jurnal nasional Doaj, ditambah lagi satu buku referensi,” paparnya.
Meskipun kesabarannya kerap diuji, namun Prof Huriyah tetap menjalani proses tersebut mengalir dengan apa adanya dan dirinya pun bersyukur dapat melaluinya dengan lancar.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras, membaca shalawat, terus berdoa, akhirnya Allah mengabulkan doa saya,” katanya.
Kendati telah mencapai puncak tertinggi seorang dosen, Prof Huriyah mengaku masih memiliki target lainnya. Yaitu mengembangkan yayasan yang diketuainya dengan membangun sejumlah lembaga pendidikan di tanah kelahirannya. (din)