Lepas Dosen BSA, Rektor IAIN Cirebon Tekankan Pentingnya Rekognisi Internasional
FOKUS CIREBON, FC - Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H Aan Jaelani M.Ag melepas dosen Bahasa dan Sastra Arab (BSA) peserta program Arabic Language and Literature Departmen-International Lecture Mobility (AL-ILM) tahun 2023 di Malaysia, Jum'at, (19/5/2023).
Program yang digagas oleh Jurusan BSA IAIN Syekh Nurjati ini merupakan salah satu dari desain program unggulan jurusan, yaitu International Mobility Program (IMP).
Dalam arahanya, Rektor menekankan pentingnya rekognisi internasional melalui penguatan tridarma perguruan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap dinamika globalisasi. Selain pentingnya membangun jejaring internasional sebagai daya dukung visi IAIN Syekh Nurjati menjadi World Class University (WCU).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Hajam, M.Ag mengapresiasi inovasi yang dirumuskan oleh Jurusan BSA. Seperti disampaikan bahwa dosen BSA akan melakukan lawatan di Universiti Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah, dan Al-Madinah International University (MEDIU) Kuala Lumpur, Malaysia.
Kedua perguruan tinggi tersebut juga telah melakukan perjanjian kerjasama dengan IAIN Syekh Nurjati. Dosen BSA yang mengikuti program ini antara lain; Erfan Gazali, Rijal Mahdi, Mohammad Andi Hakim dan Ihsan Sadudin.
“Dosen-dosen kami diundang oleh kedua kampus tersebut menjadi pemateri pada kegiatan Kuliah Umum dan FGD, serta mengajar pada beberapa kelas Mata Kuliah untuk mahasiswa di sana,” ungkap Hajam.
Erfan Gazali, M.Si, sekretaris Jurusan BSA dan kordinator IMP menguraikan pentingnya program tersebut dalam pengembangan profesionalitas, pengembangan kepribadian multikultural, pengembangan diri dan kecakapan bahasa asing.
Menurut Hajam, program IMP tidak hanya meliputi International Lecturer Mobility (ILM), melainkan International Students Mobility (ISM), dan International AcademicStaff Mobility (ICSM). Rencana aksi dari beberapa program tersebut antara lain; Pertukaran Dosen, Pertukaran Mahasiswa, Konferensi Internasional, dan double degreeJurusan BSA dengan perguruan tinggi di Malaysia.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Anwar Sanusi, M.Ag, Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA), kaitannya dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3, 4, 5, 6 dan 7 tahun 2020.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan upaya pendidikan tinggi untuk memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman, lebih berdampak langsung bagi masyarakat, serta mampu mencapai standar pendidikan tinggi internasional.
“Melalui Jurusan BSA sebagai piloting, FUA berupaya mendukung pengembangan visi IAIN Syekh Nurjati sebagai PTKIN bereputasi Internasional,” tutur Anwar.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan tinggi, harus dilakukan perubahan performa penilaian perguruan tinggi berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), antara lain: Kualitas lulusan; kualitas dosen dan pengajar; kualitas kurikulum. Ketiganya dapat dioptimalkan dengan melakukan penguatan kerjasama dengan mitra luar negeri, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta adanya program studi bertaraf internasional. (Nurdin)