Menag : Ajang OASE Membuktikan Mahasiswa PTKI Tidak Hanya Ahli di Bidang Agama Tapi Juga di Bidang Sains dan Teknologi
JAKARTA, FC - Menteri Agama, Dr. KH. Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik digelarnya Olimpiade Agama, Sains, Riset (OASE) di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). Menag menilai, OASE kedua yang digelar di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi ajang strategis untuk menunjukkan bahwa mahasiswa PTKI tak hanya ahli di bidang keilmuan agama, namun juga bisa menguasai sains atau teknologi.
Final OASE PTKI II se-Indonesia berlangsung mulai Rabu-Jumat (14-17/6/2023). Lomba dalam olimpiade ini antara lain matematika, kimia, fisika, biologi, literasi dan inovasi teknologi, nanoteknologi dan kesehatan, produk halal dan ketahanan pangan, serta iklim, limbah, lingkungan dan sumber daya terbarukan.
Lomba lainnya adalah sosial keagamaan, media pembelajaran, desain dan arsitektur Islam, astronomi, debat bahasa Inggris, Arab, dai, qiraatul kutub dan fahmil Qur’an. Rabu (14/6/2023).
Dalam sambutannya Menag menyampaikan bahwa ajang OASE Se-Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia di bidang akademik saja tapi juga mencetak kader intelektual, ilmuwan, dan ilmu non agama seperti STEM (science, technology, engineering and math).
“Penyelenggaraan OASE ini semakin memperkuat bukti bahwa PTKI bukanlah sekadar tempat mencetak sarjana agama saja, melainkan juga tempat mencetak kader intelektual, ilmuwan, dan sarjana rumpun ilmu non agama seperti STEM" terangnya.
Menag menilai, kegiatan OASE sudah on the right track sebagai ajang pesta prestasi mahasiswa PTKI dalam bidang akademik. Dengan dasar itu, dia meminta kepada segenap jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk terus melakukan evaluasi komprehensif terhadap pelaksanaan kegiatan yang bergengsi ini. Dengan evaluasi yang komprehensif juga akan semakin meningkatkan kualitas OASE di masa mendatang.
Menag juga mendorong agar hasil atau outcome dari penyelenggaraan OASE ini mendapat pengakuan (recognition) dari asosiasi keilmuan terkait, baik yang ada di tingkat nasional maupun di dunia Internasional. Hal ini penting agar kegiatan OASE kedua yang bertajuk.
“Generasi Inovatif dan Moderat Bergerak Bersama Mewujudkan SDGs” ini tidak hanya bermakna gebyar dan syiar namun betul-betul dapat menjadi ajang bergensi dan kompetitif yang berkualitas dan diakui masyarakat," paparnya.
Menurutnya, gelaran OASE ini mempunyai peran sangat strategis dalam meneguhkan fungsi perguruan tinggi tidak hanya sebagai fungsi pendidikan dan pengajaran, melainkan juga sebagai fungsi penelitian dan pengembangan.
"Saya yakin jika semua mengikuti dengan totalitas maka rekognisi itu akan mudah kita dapatkan. Saya juga yakin OASE ini melahirkan mahasiswa yang hebat-hebat," katanya.
Kepada para peserta OASE, Menag berpesan agar semua mengikuti jalannya kompetisi dengan sportif. Menurut Menag, sejatinya seluruh peserta OASE adalah pemenang. Namun karena sebuah kompetisi maka tentu akan melahirkan pemenang nantinya. Di sisi lain, bagi peserta yang belum memang untuk tidak berkecil hati.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT (Direktur Jenderal Pendidikan Islam ) mengharapkan ajang OASE PTKI Se-Indonesia bisa menghasilkan generasi muda muslim yang hebat dalam bidang sains, riset, teknologi dan keagamaan.
“Semoga dengan OASE, kita akan melahirkan generasi muda muslim yang hebat dalam bidang sains, riset dan keagamaan," pungkasnya. (din)