IAIN Cirebon Susun RAB Pengelolaan BLU Yang Cermat, Tepat, Terperinci Berbasis Biaya Bukan Belanja
CIREBON, FC – Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dalam Pengelolaan Keuangan BLU harus cermat, tepat, rinci yang berbasis pada biaya, bukan belanja. Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran BLU, kegiatan dilaksanakan di Grage Hotel. Rabu, (29/11/2023).
Kegiatan Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dalam Pengelolaan Keuangan BLU, dipimpin langsung oleh Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan didampingi Warek II Prof. Dr. H Ilman Nafi’a, M.Ag dan Kepala Biro AUAK Ir. Hj. Sunarini, M.Kom.
Prof. Aan menjelaskan bahwa penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dalam Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) adalah landasan krusial bagi institusi. Ini tidak hanya sekadar rangkaian angka dan proyeksi, melainkan fondasi yang mengarahkan setiap langkah keuangan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ia menekankan bahwa fokus pada aspek biaya bukanlah semata-mata tentang penghematan, tetapi lebih kepada pengalokasian yang tepat dan bijaksana dari sumber daya keuangan. RBA menjadi instrumen untuk memetakan setiap pengeluaran dengan jelas, memastikan bahwa setiap investasi memiliki dampak yang diharapkan terhadap kemajuan institusi.
Prof. Aan juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak terkait dalam proses penyusunan RBA. Kolaborasi antara pimpinan, staf, dan unit terkait di institusi menjadi kunci untuk memastikan bahwa rencana yang disusun benar-benar mencerminkan visi bersama serta memperhitungkan semua kebutuhan dan aspirasi dari berbagai bidang.
Ia menegaskan bahwa RBA bukan hanya sebagai dokumen perencanaan, tetapi juga sebagai alat evaluasi yang membantu dalam memantau kinerja keuangan dan kesesuaian dengan tujuan strategis institusi. Dengan demikian, RBA tidak hanya menjadi sekadar rencana statis, melainkan dokumen hidup yang terus diperbaharui sesuai dengan dinamika dan kebutuhan institusi.
“Kami fokus pada strategi yang berbasis biaya agar setiap langkah yang diambil memiliki nilai tambah yang signifikan bagi pengembangan institusi,” ungkap Prof Aan.
Sementara itu, Prof Ilman menjelaskan bahwa dalam dokumen perencanaan bisnis dan anggaran tahunan yang diperbaharui, terdapat penjabaran program dan kegiatan yang mendukung visi dan misi IAIN Cirebon. Tidak hanya itu, dokumen ini juga mencantumkan target kinerja yang terukur serta alokasi anggaran yang sangat terperinci.
Perhatian utama terfokus pada aspek biaya yang mencakup perencanaan yang lebih akurat terhadap pengeluaran. “Kami berupaya memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan memiliki tujuan yang jelas dan memberikan dampak optimal bagi pengembangan lembaga,” tambah Warek II Prof. Dr. H Ilman Nafi’a, M.Ag.
Rapat tersebut bukan hanya sekadar pengumpulan data dan angka, tetapi juga merupakan wujud dari upaya konkret untuk menjadikan setiap langkah IAIN Cirebon lebih terukur, responsif, dan adaptif terhadap perubahan dinamika keuangan.
Keberhasilan rapat ini menandai komitmen kuat IAIN Cirebon dalam menjalankan tata kelola keuangan yang transparan dan efektif, yang tentunya akan memberikan landasan kokoh bagi pencapaian visi besar lembaga ini. (din)