Himpunan Mahasiswa Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Jurusan PGMI Gelar International Education Talk Show

CIREBON, FC - Himpunan Mahasiswa Guru Madrasah Ibtidaiyah  (HIMAGUMI) dan Jurusan PGMI, Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC)  menggelar International Education Talk Show dengan tema “Challenges and Innovation Global Perspectives on Elementary Education in Digital Era”.

Dalam kegiatan ini juga sekaligus melaunching Mars PGMI UINSSC bertempat di Auditorium gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) lantai 5 dan melalui zoom meeting secara online.

Hadir dalam kegiatan ini, Dr Atikah Syamsi, M.Pd.I. (Wakil Dekan I FITK UIN SSC), Dr. Asep Mulyana, M.Si. (Wakil Dekan III FITK UIN SSC), Dr Ahmad Ariffudin, M.Pd (Ketua Jurusan PGMI UIN SSC) dan didampingi Idah Farida Laily, M.Pd (Sekretaris Jurusan PGMI UIN SSC). Kegiatan tersebut menghadirkan 4 (Empat) Narasumber yaitu : Prof Muhammad Ali (Dosen Universitas California, USA), Dr Ahmad Ariffudin, M.Pd (Ketua Jurusan PGMI UIN SSC), Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I (Ketua Umum PD PGMI Indonesia),  dan Lia Anggraeni, S.Pd.Gr. (Guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia), dan selaku moderator Ibu Yuriska  Dewi Suwarno Putri, M.Pd. (Dosen PGMI UIN SSC). 

Kegiatan disiarkan secara hybrid melalui zoom meeting dan dihadiri secara offline di Auditorium FITK lantai 5. Kamis, 13/06/2024

Syamsul Ma'arip (Ketua Umum HIMAGUMI) dalam sambutanya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan awal yang diselenggarakan oleh HIMAGUMI yang mampu menghadirkan narasumber-narasumber hebat dalam ranah internasional. 

Disambutan ini pula Ketua Umum HIMAGUMI menjelaskan bahwa meski kegiatan dipersiapkan kurang dari seminggu sebelum acara tetapi Alhamdulillah kegiatan International Education Talk Show ini bisa berjalan dengan baik. 

Selain itu Ketua Umum HIMAGUMI berpesan kepada seluruh peserta Talkshow untuk mengambil pelajaran dari materi yang dipaparkan oleh narasumber dan diharapkan bisa mengikuti jejak para narasumber. 

Dr Ahmad Arifuddin, M. Pd (Ketua Jurusan PGMI UIN SSC) dalam sambutannya melalu zoom meeting menyampaikan bahwa kegiatan International Education Talk Show merupakan salah satu program Unggulan dari HIMAGUMI yang dapat menjadi sarana pengembangan keilmuan, khususnya dalam ilmu pendidikan dasar. 

Lebih lanjut, pak Arif-sapaan akrabnya- berharap ke depan HIMAGUMI dapat lebih banyak membuat kegiatan-kegiatan yang tarafnya internasional guna mensupport jurusan PGMI untuk mendapatkan Akreditasi Unggul. 

Dr. Asep Mulyana, M.Si. (Wakil Dekan III FITK UIN SSC) dalam sambutan sekaligus membuka acara International Education Talkshow menyampaikan bahwa saat ini masyarakat global menghadapi tantangan di era digital. Di era digital yang semakin berkembang, masyarakat global dihadapkan pada tantangan kompleks. 

Masyarakat yang disebut sebagai masyarakat 1 dimensi ini memiliki tampilan yang sama di seluruh dunia, namun kebutuhan manusia telah digantikan dengan keinginan. Salah satu buku yang pernah beliau baca mengatakan bahwa anak-anak kecil di Amerika telah melakukan tindakan kriminal yang semakin meningkat. 

Oleh karena itu, guru-guru sekolah dasar di masa depan harus dibekali tidak hanya dengan kompetensi digital saja, tetapi juga dengan kemampuan memasukkan pendidikan karakter dalam promosi digital. 

Tampilan digital yang sangat penting ini dapat membantu murid-murid Sekolah Dasar yang kehilangan masa bermainnya. Mereka memerlukan kombinasi antara pengetahuan dan permainan untuk menghadapi tantangan di era digital ini.

Prof. Muhammad Ali, Ph.D, (Dosen University of California, USA) dalam pemaparannya  mengatakan bahwa dalam ranah global, proses pembelajaran di tingkat pendidikan dasar di berbagai negara memiliki banyak kemiripan. 

Namun, perbedaan yang mencolok dapat dilihat dari segi ekonomi negara, misalnya, di Amerika Serikat, sebagian besar pendidikan dasar telah menggunakan sumber daya digital dan jarang menggunakan buku tulis. 

Sementara itu, di Indonesia, meskipun telah terjadi transformasi pembelajaran dengan teknologi, masih banyak pendidikan dasar yang menggunakan buku tulis sebagai alat belajarnya. Belajarnya Perbedaan yang paling mencolok adalah ciri pendidikan dasar di Indonesia, yaitu pendidikan keagamaan. 

Di Indonesia, setiap murid hanya mempelajari agamanya saja. Berbeda dengan di Amerika, mereka mempelajari seluruh agama dalam satu kelas. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pendekatan pendidikan keagamaan di kedua negara. 

Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I (Ketua Umum PD PGMI Indonesia) dalam materinya beliau menyampaikan bahwa  dalam era digital yang semakin berkembang, penerapan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi sangat penting dalam pengembangan mutu pendidikan dasar.

Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 1940-an, AI telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mulai tenar pada tahun 2021. Penerapan AI dalam pendidikan dasar dapat membantu dalam deteksi iklim pembelajaran, pengembangan lab virtual, serta menjadi sumber belajar yang efektif. 

Namun, dengan berkembangnya peluang tersebut, muncul tantangan integrasi akdemik yaitu meningkatnya tingkat plagiasi karena ketergantungan dalam menggunakan AI. Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I berpesan bahwa etika dalam mengunakan AI yaitu dengan mengutip dengan benar karena sesuatu yang kita kutip dari AI akan terdeteksi plagiasi, kemudian di reformulasi, sintesis dan kita riset lebih lanjut. 

Lia A.nggraeni, S.Pd.Gr. (Guru Sekolah Indonesia Kinabalu), Melalui paparannya, Lia Anggraeni, S.Pd.Gr mengulas berbagai upaya yang dilakukan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan dasar bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. 

Mulai dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, SMA Terbuka Jarak Jauh, hingga Community Learning Center (CLC) yang tersebar di Sabah dan Sarawak. Tidak hanya itu, Lia Anggraeni, S.Pd. Gr juga akan menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi serta inovasi-inovasi yang dikembangkan untuk menghadapi era digital saat ini.

Dr. Ahmad Arifuddin, M.Pd. (Ketua Jurusan PGMI UIN SSC), dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa strategi untuk menjadi guru pendidikan dasar di era digital adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan Guru, pengembangan profesional, Infrastruktur Teknologi, Peningkatan akses terhadap perangkat intemet dan teknologi, menjalin Kolaborasi dan Kemitraan Kemitraan dengan sektor swasta dan organisasi nirlaba. 

Kegiatan Internasional Education Talkshow ini tidak hanya diisi dengan Talkshow, tetapi juga digunakan untuk Launching Mars PGMI UIN SSC yang dibawakan perdana oleh Harmoni PGMI. Dengan menggabungkan beberapa alat musik tradisional seperti, Angklung, Bonang, Saron, dengan alat musik modern Seperti Piano, Bass. Yang dimana Harmoni PGMI adalah salah satu grup band yang dimiliki oleh Club Diskusi Seni Budaya yang didalamnya berisi Mahasiwa PGMI yang memiliki bakat dalam seni musik. Harmoni PGMI sendiri dinaungi oleh Jurusan PGMI UIN SSC dan di koordinator oleh Departemen Minat Bakat HIMAGUMI.

Melalui acara ini,  diharapkan dapat menciptakan peluang kolaborasi, inspirasi, dan pemahaman yang lebih baik  dan mendapatkan wawasan berharga dalam International Education Talk Show ini. Kamis, 13/06/2024 (din)

Terkini