Seminar Kesetaraan Gender di Era Digital Sukses Digelar di SMKN 1 Gebang


GEBANG, FC – Seminar bertajuk "Memperkuat Pemahaman Kesetaraan Gender di Era Digital" sukses diselenggarakan di SMKN 1 Gebang pada Jumat,19 Juli 2024. 

Acara ini merupakan kolaborasi antara Karang Taruna Gebang Ilir, SMKN 1 Gebang, dan KKN Reguler Kelompok 56 UIN Syekh Nurjati Cirebon. Seminar ini menghadirkan Imelda Triadhari sebagai pemateri utama dan Jihan Meilinda Alfiani sebagai moderator.

Dalam paparannya, Imelda Triadhari, Ketua Relawan PSGA UIN Syekh Nurjati Cirebon, menekankan pentingnya memperjuangkan kesetaraan gender di era digital. 

"Kesetaraan gender di lingkungan sekolah adalah fondasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin. Namun, kenyataannya masih banyak siswa yang menghadapi berbagai bentuk ketidakadilan dan diskriminasi gender," ujar Imelda.

Imelda Triadhari, Ketua Relawan PSGA UIN Syekh Nurjati Cirebon, memberikan penjelasan mendalam tentang kesetaraan gender dan berbagai bentuk kekerasan serta pelecehan seksual yang sering terjadi di lingkungan sekolah. 

Ia juga menyoroti kekerasan dalam pacaran (toxic relationship) yang menjadi perhatian penting dalam pendidikan remaja.

Ia menjelaskan bahwa pelecehan seksual di sekolah bisa berupa tindakan fisik, verbal, atau non-verbal yang tidak diinginkan dan berdampak negatif pada korban. Contohnya termasuk komentar yang merendahkan, sentuhan tidak senonoh, dan penyebaran rumor yang bersifat seksual.

"Kita harus peka dan berani melaporkan setiap tindakan pelecehan seksual. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar dan berkembang tanpa rasa takut akan kekerasan atau pelecehan," tegas Imelda.

Selain itu, Imelda juga menyoroti kekerasan dalam pacaran atau yang sering disebut sebagai toxic relationship. Ia menjelaskan bahwa toxic relationship adalah hubungan yang tidak sehat dan penuh dengan kekerasan emosional, fisik, atau psikologis.

Hal ini sering kali terjadi di kalangan remaja dan bisa berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional mereka.

"Remaja perlu dibekali dengan pengetahuan tentang tanda-tanda toxic relationship, seperti manipulasi, kontrol berlebihan, cemburu yang tidak sehat, dan kekerasan fisik atau verbal. Mereka harus diajarkan untuk mengenali dan mengambil langkah tegas untuk keluar dari hubungan yang merugikan ini," jelas Imelda.

Ia juga menekankan pentingnya peran guru, orang tua, dan teman-teman dalam mendukung korban kekerasan dalam pacaran. "Dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting bagi korban untuk merasa aman dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan menghargai."

Seminar ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah SMKN 1 Gebang dan Karang Taruna Gebang Ilir. Mereka berharap kegiatan ini dapat mengedukasi banyak siswa mengenai pentingnya kesetaraan gender.

"Semoga dengan adanya seminar ini, para siswa dapat lebih memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital yang penuh dengan tantangan baru," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Gebang.

Imelda mengakhiri dengan mengajak semua peserta seminar untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan melawan segala bentuk kekerasan dan pelecehan. 

"Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesetaraan gender dan keberanian untuk melawan kekerasan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua," tutupnya.

Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis tetapi juga mengajak peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai kesetaraan gender. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta, diharapkan seminar ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara di SMKN 1 Gebang dan masyarakat sekitar. (Ara)

Terkini