Generasi Muda Kota Cirebon Ajak Semua Elemen Sukseskan Pilkada 2024
CIREBON, FC - Sejumlah mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa UIN Siber Cirebon yang tergabung dengan Komunitas Bersama Indonesia menggelar kegiatan diskusi publik bersama bakal pasangan calon Walikota Cirebon. Kegiatan ini menjadi yang pertama sebelum memasuki masa kampanye dari timeline Pilkada.
Gagasan tersebut diinisiasi oleh Omar Qad Panity lewat komunitas Bersama Indonesia yang concern pada nilai keadilan sosial. Berkolaborasi dengan Obrolan Teras Oemah dan At-Taqwa Center.
Turut mengundang setiap bakal paslon sebagai narasuber, dan mahasiswa, pelajar, masyarakat umum sebagai peserta diskusi.
Kegiatan yang diagendakan pada malam minggu ini, dihadiri oleh dua bakal pasangan calon yakni Dani-Fitria dan Eti-Suhendrik, sedangkan Edo-Farida berhalangan karena bentrok jadwalnya. Antusiasme peserta cukup tinggi mencapai angka 200 yang didominasi oleh masyarakat umum dan mahasiswa.
Mengusung tema tentang "Mendesak calon pemimpin daerah untuk membangun Cirebon yang berkemajuan, berkeadaban, dan berkeadilan lintas generasi". Bukanlah tanpa alasan, sebab tema ini diusung dengan mempertimbangkan berbagai hal terkait budaya ke-NU-an dan ke-Muhammadiyah-an serta nilai keadilan sosial dari Bersama Indonesia itu sendiri, dielaborasikan menjadi tema tersebut.
Dalam sambutannya, selaku Ketua Pelaksana Omar menyampaikan bahwa "Di Cirebon dan daerah-daerah yang lain, keterbukaan calon pejabat dan rakyatnya masih minim, umumnya hanya ada debat publik yang digelar oleh KPU dan Bawaslu, akan tetapi apakah kita semua akan diundang? Tentu hanya orang tertentu. Sehingga perlu adanya ruang-ruang inklusif seperti ini"
Kemudian apakah Pilkada tahun ini akan tetap sama seperti sebelum-sebelumnya yang mencoblos tanpa mengenal siapa paslon dan apa gagasan yang dibawa? Tidak, Kota Cirebon sudah menolak kota kosong. Jadi mari selanjutnya kita pelajari dan kawal agar terciptanya sebaik-baik demokrasi. tegasnya.
Dengan digelarnya kegiatan ini, setidaknya sebagian kecil masyarakat dapat tercerdaskan. Atau sekedar menyampaikan aspirasi atas keresahan yang dirasakan, seperti dua diantaranya mengenai maraknya kasus kekerasan seksual dan fenomena parkir liar yang ada di sekitar Kota Cirebon.
Serangkaian sesi berjalan dari mulai pembukaan, pemaparan, diskusi, dan penutupan. Para bakal pasangan calon yang hadir tampil optimal.
Seperti halnya dalam menjawab satu pertanyaan di atas, dari pasangan Dani-Fitria menjawab pertanyaan kasus KS dengan upaya efektif koordinasi dengan polisi dan pol PP, pemasangan CCTV di sudut-sudut jalan, dan penerangan lampu di jalan-jalan yang masih gelap.
Sedangkan pasangan Eti-Suhendrik menjawab dengan harus ada pengawalan dan kolaborasi dari pemkot, pol PP, dan kepolisian untuk meningkatkan keamanan masyarakat.
"Berharap ruang-ruang intelektual seperti ini, semakin banyak digelar. Selagi belum memasuki masa kampanye dirasa aman dari ditunggangi kepentingan politik. Demi terciptanya atmosfer demokrasi yang sehat," tandas Omar. (Ara)