Pelatihan Optimalisasi AI dalam Penerbitan Jurnal Ilmiah: Langkah Maju STAI Kuningan dalam Era Digital

KUNINGAN, FC – Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan efisiensi kerja para editor jurnal ilmiah, Sekolah Tinggi Agama Islam Kuningan (STAIKU) mengirimkan dua dosen sebagai delegasi untuk mengikuti pelatihan bertema "Optimalisasi AI dalam Penerbitan Jurnal Ilmiah." 

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, dari 3 hingga 5 September 2024, ini bertempat di Ballroom Batiqa Hotel, Kota Cirebon, dengan menghadirkan Dr. Sulfikar Sallu, M.Kom, ITIL, MTA, CSCA, MCE, C.DT, C.Ed, seorang ahli di bidang teknologi informasi dan penerbitan jurnal ilmiah, sebagai narasumber.

Kegiatan ini diikuti oleh para editor dari berbagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk STAIKU, yang mengirimkan dua dosennya, Mar'atus Salamah, M.Pd, dan Alifa Suri Rahmadhina, M.Pd. 

Keduanya diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas penerbitan jurnal ilmiah di STAIKU.

Ketua STAIKU, Dedy Setiawan, M.E., menegaskan urgensi pelatihan ini.  Menurutnya, di era digital yang terus berkembang, kemampuan untuk memanfaatkan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), dalam proses penerbitan jurnal ilmiah menjadi sangat penting. 

Pelatihan ini merupakan langkah strategis bagi para editor untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi kerja, sehingga kualitas publikasi akademik kita bisa terus bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dedy.

Dr. Sulfikar Sallu, sebagai narasumber, memberikan berbagai materi yang relevan, mulai dari dasar-dasar penggunaan AI dalam editorial hingga teknik-teknik lanjutan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan proses penerbitan. 

"Penggunaan AI bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa berinovasi dalam dunia penerbitan ilmiah. AI memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tren penelitian secara lebih cepat dan akurat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas jurnal yang kita terbitkan," jelas Dr. Sulfikar.

Mar'atus Salamah, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAIKU, mengungkapkan bahwa partisipasi STAIKU dalam pelatihan ini adalah bagian dari upaya serius untuk meningkatkan kualitas penerbitan jurnal ilmiah di lingkungan kampus. 

"Dalam menghadapi era digital yang serba cepat ini, kompetensi para editor jurnal ilmiah harus terus ditingkatkan. Dengan mengirimkan dua dosen kami sebagai delegasi dalam pelatihan ini, yaitu saya sendiri dan Alifa Suri Rahmadhina, M.Pd, kami berharap dapat mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam proses editorial," jelas Mar'atus.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai penggunaan AI dalam penerbitan jurnal, tetapi juga menjadi ajang bagi para peserta untuk mengembangkan keterampilan teknis yang akan membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan jurnal ilmiah di STAIKU. 

Dengan mengaplikasikan teknologi AI, STAIKU berupaya untuk mengoptimalkan proses penerbitan, mulai dari pengelolaan naskah hingga distribusi hasil publikasi.

"Langkah ini merupakan bagian dari strategi kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sehingga publikasi akademik dari STAIKU dapat terus bersaing di kancah nasional maupun internasional," tambah Mar'atus Salamah.

Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan keterampilan teknis para editor, tetapi juga menjadi wadah bagi para peserta untuk saling bertukar pengalaman dan memperluas jaringan profesional di bidang penerbitan jurnal ilmiah. 

Dengan dukungan teknologi AI, diharapkan para editor jurnal ilmiah di Indonesia, termasuk dari STAIKU, dapat semakin kompeten dalam mengelola dan menerbitkan karya-karya ilmiah yang berkualitas.

Dengan terlaksananya pelatihan ini, STAIKU mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian melalui penerbitan jurnal ilmiah yang berstandar tinggi. 

Langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan reputasi akademik lembaga di mata nasional maupun internasional.

Terkini