Bupati Imron Pastikan Perbaikan Tiga Ruas Jalan di Wilayah Cirebon Timur
KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon memastikan akan memulai perbaikan infrastruktur tiga ruas jalan utama di wilayah Cirebon Timur pada Agustus 2025.
Kepastian ini disampaikan Bupati Cirebon Imron pada saat menghadiri pertemuan bersama unsur Forkopimda, tokoh masyarakat serta sejumlah kepala perangkat daerah di Cafe Dusun Mahkota, Kecamatan Ciledug, Kamis (10/4/2025).
Pertemuan tersebut membahas kelanjutan pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran, khususnya terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Imron menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan langsung kepada masyarakat perihal kondisi anggaran dan komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur.
“Pada hari ini, kami bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh Cirebon Timur yang mempunyai aspirasi tentang masalah pembangunan, terutama tentang masalah jalan. Maka, kami didampingi oleh Forkopimda dan juga para kepala dinas,” ujar Imron.
Ia mengakui, beberapa program pembangunan mengalami penyesuaian akibat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Namun, hal itu tidak berarti pembangunan akan berhenti.
“Kami tetap akan membangun. Dana dari efisiensi yang lain kami alihkan. Jalan dari Babakan sampai Waled juga kami akan perbaiki,” jelas Imron.
“Dari Karangsembung sampai Karangwareng dan Waled juga akan diperbaiki. Usulan dari masyarakat kami tampung dan bicarakan dengan kepala dinas,” sambungnya.
Menanggapi pertanyaan soal sumber anggaran, Imron menjelaskan, bahwa proyek jalan tersebut tidak menggunakan anggaran perubahan, tetapi menggunakan anggaran murni yang telah diusulkan kembali setelah DAK dicoret.
“Yang tadinya sudah dianggarkan dari DAK itu ternyata terkena efisiensi, maka kami mencari sumber (anggaran) lain,” ungkap Imron.
“Kami sudah membahas dengan DPRD, dan tadi juga sudah diputuskan. Meskipun tidak bisa 100 persen, perbaikannya tetap akan dilaksanakan tahun ini, dimulai bulan Juli atau Agustus,” ujarnya.
Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman, yang akrab disapa Jigus ini menambahkan, bahwa ruas jalan Gebang Ilir-Waled menjadi prioritas dalam proyek perbaikan infrastruktur tahun ini.
“Alhamdulillah, yang pertama kami apresiasi kepada Ibu Kapolres yang telah memfasilitasi pertemuan ini. Tadi, sudah ada jawaban dari Pak Bupati terkait ruas jalan Gebang Ilir–Waled. Insya Allah akan direalisasikan pada Agustus 2025,” ujar Agus.
Ia menjelaskan, proyek ini sempat hilang dari dokumen anggaran, karena terkena efisiensi. Namun, kini pemerintah pusat memberikan sinyal positif melalui kebijakan bagi hasil pajak yang memungkinkan pengalokasian kembali.
“Meskipun awalnya muncul di anggaran, tapi karena efisiensi, hilang. Alhamdulillah kita mendapat kabar baik, karena ada instruksi Presiden terkait bagi hasil pajak. Insya Allah bisa direalisasikan tahun ini,” tegasnya.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat guna menjaga stabilitas wilayah.
“Dari infrastruktur, SDM, hingga situasi kamtibmas, kita semua ingin Kabupaten Cirebon maju dan masyarakatnya sejahtera. Kita ingin situasi yang kondusif,” ujar Sumarni.
Ia menyampaikan kekhawatiran soal selebaran atau flyer yang beredar di media sosial, yang menunjukkan ketidaktahuan masyarakat terhadap rencana pembangunan.
“Flyer-flyer itu saya lihat di media sosial. Mungkin karena kurangnya sosialisasi, jadi masyarakat belum tahu bahwa rencana perbaikannya sudah diagendakan,” ucapnya.
Sumarni berharap, masyarakat bisa tetap menjaga suasana kondusif demi menarik minat investasi ke Kabupaten Cirebon.
“Banyak investor yang sedang menimbang untuk masuk ke sini. Mereka pasti melihat kondisi daerah, apakah kondusif, memudahkan, atau menyulitkan,” jelasnya.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cirebon Iwan Rizki, merinci tiga ruas jalan yang akan dikerjakan, yakni Sindanglaut–Pabuaran, Gebang Ilir–Waled, dan Kalipasung–Serang.
“Tiga ruas jalan ini sudah teralokasikan anggarannya dari hasil rapat TAPD. Untuk Gebang Ilir–Walet Rp10 miliar, Sindanglaut–Pabuaran Rp5 miliar, dan Kalipasung–Serang Rp2,3 miliar,” jelas Iwan.
Ia menyebut, usulan awal ke DAK sebenarnya mencapai Rp27 miliar, namun hanya Rp15 miliar yang kini tersedia. Sebagian besar anggaran infrastruktur lainnya, menurut Iwan, tersebar di luar Dinas PUTR.
“Penanganan jalan tidak bisa 100 persen, karena keterbatasan anggaran. Beberapa kegiatan lain, seperti trotoar akan dikurangi dan dialihkan untuk mendukung proyek ini,” ujarnya.
Perwakilan tokoh masyarakat Cirebon Timur Dade Mustofa menyampaikan, bahwa aksi yang telah direncanakan masyarakat tetap akan dilaksanakan, namun dengan format yang lebih santun.
“Aksi tetap kita lakukan, tapi ada perubahan format. Tidak ada penanaman pohon, karena musim hujan sudah lewat. Kami juga meminta dengan hormat, agar Wakil Bupati Cirebon bisa hadir dalam aksi itu bersama OPD terkait,” ujarnya.
Dade menjelaskan, bahwa masyarakat Cirebon Timur hanya ingin memastikan pembangunan yang dijanjikan benar-benar dilaksanakan, terutama karena tiga ruas jalan itu sangat vital bagi aktivitas warga.
“Jalan Gebang Ilir–Waled, Sindanglaut–Pabuaran, dan Kalipasung–Serang ini dijanjikan tahun lalu. Jalan itu penting karena menuju rumah sakit, pasar, dan area aktivitas warga lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa pertemuan ini bukan untuk membatalkan aksi masyarakat, melainkan sebagai bentuk komunikasi awal yang akan terus dikawal hingga pembangunan benar-benar berjalan. (din)